JANGAN RAGU
Alauddin kalimat ini Ambu yang bilang ke santri-santri, sudah biasa 🤭 Ayat favorit nih, buat memotivasi diri dan santri, juga tim saung : “kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”
Di At Taubah malah lebih detil lagi, mereka yang ragu-ragu, ngga 100 persen, maka Allah-lah yang akan melemahkan tekadnya. Naudzubillah min dzalik. Kapan-kapan insyaAllah kita bahas, ya.
Tapi, yang bilang kalimat di atas Kak Muhanaa, santri C1. Sesuatu sekaliii 🤩
Oya, C1 itu apa sih? C itu canshol (cantik sholihat) 🤫, Masya Allaah. 1 itu nomor angkatannya. C1 ya cantik sholihat angkatan 1 🤭
Mata Muhanaa menyipit karena tersenyum, “Ya, Ambu. Ternyata bukti iman itu : JANGAN RAGU”.
Pekan lalu di Jurnal Quran Santri, Muhanaa memilih Al Hujuraat 15 dan menjumpai bukti iman di sana.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.
Di tafsir online as-Sa’di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, pakar tafsir abad 14 H, Muhanaa menemukan bahwa pada jaman Rasululullah saw, keberanian berangkat berjihad ke medan perang adalah bukti iman yang kuat, mereka yang berangkat adalah mereka yang yakin akan balasan Allaah swt.
Oya, pada ayat sebelumnya Allah melarang Arab Badwi menyatakan diri mereka telah beriman, lho…
Kamu belum beriman, tetapi katakanlah ‘Kami telah tunduk (Islam),’ karena iman belum masuk ke dalam hatimu
Subhanallah.
Bagaimana cara membuktikan iman pada jaman sekarang, Kak Muhanaa ?
“Ya, kita buktikan dari yang kecil-kecil, Ambu. Jangan ragu eksekusi kebaikan, harus bulat, harus mantap, karena Allah menilai iman kita, yakin ngga sama balasan dari Allah?”.
Ambu merasa tertohok, deh. Sementara Muhanaa masih senyum-senyum 🤭. Ah, Muhanaa 😅
Siapa yang tertohok juga? 😁
Tinggalkan Balasan